Sabtu, 26 November 2016

Menyerahkan Pelakat TWKM 28 ke Bapak Rektor USN Kolaka



Ketua Mapala USN BErsama Bapak Rektor

Ketua Mapala usn kolaka LAMA Menyerahkan Pelakat kegiatan Temu Wicara Kenal Medan  TWKM 28 yang di selenggarakan Oleh Mapala UMI Makasar di ruangan Kerjanya Jumat 25/11/2016.

Penidikan Cinta Alam XI Mapala USN Kolaka 2016



Sambutan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan USN Kolaka dalam pembukaan PDMUK XI

Jumat (25/11/016)Mapala USN Kolaka Menggelar Pembukaan Pendidikan Dasar Mapala USN Kolaka (PDMUK) Angkatan XI kegiatan tersebut dilaksanakan di Lapangan Tengan Kampus Merah Maron tersebut meski digelar menggunakan Tenda Terowongan yang biasa dipakai pada acara pernikahan akan tetapi kegiatannya tetap berjalan Hikmat.

Kamis, 10 November 2016

Mapala MAPPESOMPAE Watampone Gelar Muktamar Kenal Medan (MKM) IX



Pagelaran SENI memeriahkan Opening Ceremony MKM IX

Ratusan pecinta alam dari Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) Se Indonesia, berkumpul di Bone, untuk mengikuti Muktamar Kenal Medan (MKM) ke IX yang di pusatkan di STAIN Watampone.
Mahasiswa Pencinta Alam Petta To Ri Sompae (MAPPESOMPAE) STAIN Watampone mendapat kepercayaan untuk menggelar hajatan akbar yang dijadwalkan berlangsung dari tanggal 9 sampai 14 November 2016.

Jumat, 04 November 2016

Catatan Perjalanan Menuju Atap Sulawesi Gunung Latimojong Puncak Rantemario

Foto bersama di Puncak Rantemario
Via jalur BONE-BONE, kutapaki langkah sepatu menuju Puncak Rantemario.
Bermodalkan semangat, fisik, dan mental serta logistik seadanya tak membuat saya patah semangat untuk kembali duduk di trangulasi, titik tertinggi Sulawesi. Hampir 2bulan mempersiapkan fisik itu lebih dari cukup, dan beberapa cerita dari senior saya di organisasi semakin membuatku semangat. Dari beberapa cerita beliau, satu yang aku pahami mendaki Puncak Rantemario via BONE-BONE jalurnya memang pendek tapi sangat terjal dan persediaan air yang begitu minim. Apalagi BONE-BONE yang dikenal dengan kawasan bebas asap rokok pertama di dunia, bagi saya mungkin hal wajar karena saya memang bukan perokok. Lalu, bagaimana dengan mereka yang memang perokok aktif. Menahan cuaca dingin, dengan tidak merokok mungkin suatu hal yang susah. Tapi, sebagai pendatang kami harus tetap menghargai peraturan dusun tersebut. Sanksi yang mereka berikan tidak tanggung-tanggung, kena sanksi atau tinggal di dusun tersebut selama seminggu mengabdi, dalam artian kami harus membantu mereka bekerja.