Sabtu, 06 Juni 2015

PECINTA Alam atau Petualang?


Dua nama, PECINTA ALAM dan PETUALANG seolah-olah merupakan satu kesatuan utuh yang tidak bisa di pisahkan antara keduanya. Namun kalau dilihat secara etimologi kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia akan nampak kelihatan bahwa keduanya tidak ada hubungan satu sama lainnya. Dalam KBBI, PECINTA (alam) ialah orang yang sangat suka akan (alam), sedangkan petualang ialah orang yang suka mencari pengalaman yang sulit-sulit, berbahaya, mengandung resiko tinggi dsb.
Dengan demikian, secara etimologi jelas disiratkan dimana keduanya memiliki arah dan tujuan yang berbeda, meskipun ruang gerak aktivitas yang dipergunakan keduanya sama, yaitu di alam. Dilain pihak, perbedaan itu tidak sebatas lingkup “istilah” saja, tetapi juga langkah yang dijalankan. Seorang pencinta alam lebih populer dengan gerakan enviromentalisme-nya, sementara itu, petualang lebih aktivitasnya lebih lekat dengan aktivitas-aktivitas Adventure-nya seperti pendakian gunung, pemanjatan tebing, pengarungan sungai dan masih banyak lagi kegiatan yang menjadikan alam sebagai medianya, walaupun pada dasarnya hamper keduanya berperilaku yang sama tapi hakikat pecinta alam adalah melestarikan sehingga Sologan yang dijadikan symbol adalah salam LESTARI, jadi jika seorang pecinta alam selalu merasa bangga dan meninggikan diri setelah mendaki gunung, memanjat tebing, menelusuri gua, mengarungi sungai dll,  mungkin baik dia disebut petualang saja.
Kini yang sering ditanyakan ketika kerusakan alam di negeri ini semakin parah dimanakah pencinta alam? begitupun dengan para petualang yang menggunakan alam sebagai medianya. Bahkan Tak jarang aktivitas “mereka” berakhir dengan terjadinya tindakan yang justru sangat menyimpang dari makna sebagai pecinta alam, misalkan terjadinya praktek-paktek vandalisme. Inilah sebenarnya yang harus dikembalikan tujuan dan arahnya sehingga jelas fungsi dan gerak merekapun bukan hanya sebagai ajang hura-hura belaka. keberadaaan mereka belum mencirikan kejelasan arah gerak dan pola pengembangan kelompoknya. Jangankan mencitrakan kelompoknya sebagai pecinta alam, sebagai petualang pun tidak. Aktivitas mereka cenderung merupakan aksi-aksi spontanitas yang terdorong atau bahkan terseret oleh medan ego yang tinggi dan sekian image yang telah terlebih dulu dicitrakan, dengan demikian banyak diantara para (yang mau dibilang) “pencinta alam” itu cuma sebatas “gaya” yang menggunakan alam sebagai alat.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

sy anggap tulisan ini Pemicu Kontroversi "benar_Salah"...
Jauh sebelum kita mencinta atau pecinta (alam) kita sebenarnya hanya ingin berpetualang,,, ini hobi semua bebas maka nikmati alam dengan berpetualang, bukan ttg pecinta at berpetualang,... Itu saja...

kusayangko alam...