Setelah menulis “Alasan Kenapa Pecinta alam Adalah Pacar Terbaik”, tipe pacar jenis lain yang layak bagi dirimu. Percaya tidak percaya pendaki gunung ternyata punya kualitas oke sebagai calon pendamping.
Mereka yang gemar melangkahkan kaki
untuk menggapai puncak-puncak tertinggi, mereka yang tidak keberatan membawa
keril berisi bahan makanan dan peralatan berkemah, mereka yang rela
menghabiskan waktu berhari-hari di dalam hutan demi bisa mengalahkan diri
sendiri. Penasaran kan kenapa kamu harus mempertimbangkan dia yang gemar
mendaki gunung untuk menjadi calon pasangan?
HASTU (Thuo rora)
Beberapa fakta yang bisa jadi pertimbangan anda:
1.
Mempunyai Rasa Nasionalisme yang
Tinggi
Sang saka menjadi Motifasi langkah
kaki
Orang yang bijak adalah orang yang
mencintai pejuang Negaranya itu adalah pepatah salah seorang negarawan
inidonesia, meneruskan perjuangan para pendahulu tidaklah berarti kita kembali
mengangkat sentaja dan melawan parah penjajah melainkan meneruskan cita-cita
bangsa dengan menjaga keutuhan bangsa dengan karya-karya nyata, memperingati
hari hari Nasional, dan mengibarkan bendera sang saka merah putih. Dimanapun
kaki melangkah dan disetiap gunung bendera yang berkibar tetaplah bendera Merah
Putih.
2.
Dia Terbiasa
Menetapkan Target
Dia tahu apa
tujuan akhirnya
Orang yang
sukses adalah mereka yang berani menetapkan target dan mematuhinya. Ya iya juga
sih, apa gunanya target tinggi tapi gak ada usaha untuk menjangkaunya? Pendaki
gunung sudah akrab dengan kebiasaan yang satu ini. Mereka terbiasa menetapkan
tujuan akhir yang harus dicapai dalam setiap pendakian.
Sebelum
pendakian dimulai, dia akan memperhitungkan waktu dan tenaga yang dimiliki
kemudian menyesuaikannya dengan rute yang akan dihadapi. Dia bisa dengan tepat
menetapkan target sesuai sumber daya. Kemampuan ini oke banget jika
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kamu gak perlu khawatir punya
pacar selo yang gak punya target dalam hidup kalau pacaran sama pendaki
gunung.
3.
Punya
Semangat Untuk Mengalahkan Diri Sendiri
Batasan diri
sendiri selalu bisa dikalahkan
Musuh
terbesar seseorang sebenarnya bukan orang lain atau lingkungan di sekitarnya,
melainkan dirinya sendiri. Inilah filosofi yang dipegang oleh kebanyakan
pendaki gunung. Kegiatan mendaki dipahami sebagai proses mengalahkan batas diri
sendiri. Menantang diri untuk mengalahkan rasa letih demi menjejakkan kaki di
puncak.
Pasanganmu
yang gemar mendaki gunung tahu bahwa tujuan akhirnya gak akan bisa dicapai jika
dia tidak keras pada dirinya sendiri. Dalam kepalanya akan bergaung suara, “Ayo
jalan 5 langkah lagi!” setiap kakinya hendak mogok minta berhenti. Dia gak mau
dikalahkan oleh rasa capek, malas, lapar ataupun dingin. Dia bisa mengontrol
dirinya untuk terus berjuang mengalahkan semua keengganan yang muncul dari
beratnya proses pendakian.
4.
Dia Pasti Rendah Hati
Pendaki yang
baik tidak pernah merasa dirinya lebih hebat dari orang lain. Walaupun dia
sudah pernah menjejakkan kaki di berbagai tanah tertinggi, dia gak akan merasa
lebih baik dari mereka yang belum. Pendakian justru menyadarkan bahwa di tengah
ganasnya alam, manusia itu nggak ada apa-apanya.
Bisa menyesuaikan keadan dimana dia
berada tanpa mempersulit keadaan
Jika kamu
memutuskan untuk menjalin hubungan cinta dengan seorang pendaki gunung, jangan
kaget bila dia sering mengingatkanmu agar jangan merasa punya kemampuan diatas
orang lain. Nggak heran sih, kebijaksanaan ini memang dia dapatkan dari semua
pendakian yang pernah dilalui.
Dia sudah
pernah menemui pendaki berusia lanjut yang segar bugar, dia pernah merasakan
hampir mati karena hipotermia, dia juga pernah tersesat dan hanya mengandalkan
insting untuk menemukan jalur yang benar. Di depan alam ciptaan Tuhan, dia
sadar bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa.
5.
Jiwa Berjuangnya Nggak Diragukan Lagi
Selalu mau
berjuang
Apakah kamu
cewek yang mengharapkan calon pasangan yang super tangguh? Atau kamu cowok yang
paling males kalau dapat cewek manja? Jika memang semangat juang adalah hal
yang wajib ada dalam diri calon pasanganmu, maka mengencani pendaki gunung
adalah pilihan yang tepat.
Dia adalah
orang yang bisa bertahan dalam situasi sulit. Rasa ingin berjuang dalam dirinya
sudah tidak diragukan lagi. Pasanganmu sudah pernah merasakan telapak kakinya
lecet dan sakit untuk berjalan karena rute turun yang terlalu curam. Tapi dia
memaksa dirinya untuk terus berjalan. Dia sadar bahwa pilihannya hanya terus
berjuang atau menunggu diselamatkan tim SAR.
6.
Dia Mudah Bergaul Dengan Siapapun
Mudah
bergaul dengan orang baru
Pendaki
gunung biasanya punya teman yang datang dari berbagai latar belakang. Selain
solidaritas antar pendaki memang kuat, siapapun yang ditemui selama pendakian
adalah kawan seperjuangan di alam raya. Gak jarang hubungan ini akan terus
berlanjut sampai ke kehidupan normal pasca pendakian.
Kalau dia
bisa langsung nyambung dengan orang yang baru ditemuinya dalam Jeep carteran
menuju Ranu Pane, tentu dia gak akan kesulitan saat harus membuka percakapan
dengan teman dan keluargamu. Sering mengakrabi alam membuat dia mudah bergaul
dan terbuka terhadap setiap peluang untuk menjalin hubungan dengan orang baru.
7.
Bisa
Diandalkan
Jika
diberi kesempatan maka itu adalah Pembuktian dirinya
Pasangan
yang bisa diandalkan adalah dia yang sudah selesai
dengan dirinya sendiri. Dia udah gak lagi galau hidupnya mau dibawa kemana, dia
sudah tahu apa yang benar-benar ingin dia lakukan dalam hidupnya. Proses
mendaki gunung memberikan seseorang kesempatan untuk berdialog dengan dirinya
sendiri dan menyelesaikan ganjalan dalam hati.
Mendaki
membuat dia selesai menemukan diri sendiri
Ditengah
beringasnya 7 Bukit Penyesalan Gunung Rinjani, dia akan mengalami monolog
dengan sisi paling jujur dalam dirinya. Sambil menahan lelah dan teriknya
sengatan matahari, dia akan paham bahwa hidup harus benar-benar
diperjuangkan sesuai impian. Gak ada hidup yang pantas dijalani dengan kepuasan
setengah hati.
Kamu gak
perlu lagi takut kehilangan dia ditengah perjalanan, atau tiba-tiba harus
banting setir 180 derajat. Dia sudah menetapkan rute yang ingin ditempuh.
Bahkan jauh sebelum bertemu kamu.
8.
Punya Idealisme yang Kuat
Idealismenya
tidak main-main
Idealisme,
adalah kemewahan yang kerap diagungkan oleh para pendaki gunung. Hidup
susah nggak masalah, asal bisa hidup dengan kepala tegak. Biasa mengakrabi
ganasnya alam membuat mereka ingin menjadi sebaik-baik manusia. Mereka akan
ogah ikut dalam aksi kotor demi keuntungan pribadi. Pendakian mengajarkan bahwa
hidup dan mati itu jaraknya setipis seutas tali.
Memiliki
pasangan seorang pendaki akan memberikanmu hidup yang sederhana, tapi penuh
arti. Mereka yang belajar di alam akan menyadari bahwa jadi manusia berguna itu
lebih penting daripada menumpuk harta bagi diri sendiri. Karena pada akhirnya,
kamu cuma punya integritas yang bisa dibawa sampai mati.
9.
Kemampuan Kalkulasinya Pasti Oke
Bisa
memperhitungkan tenaga dan waktu dengan baik
Suka sebel
sama pasangan yang gak bisa mengatur jadwalnya sendiri? Atau kamu paling anti
sama orang yang gak bisa mengatur pengeluarannya? Sama pendaki gunung, hal-hal
menyebalkan yang berkaitan dengan masalah kalkulasi akan jarang kamu temui.
Kegemarannya mendaki membuat dia ahli dalam membuat estimasi.
Dalam sebuah
pendakian — terutama pendakian dalam tim, dia akan berhitung dengan cermat
soal waktu untuk menyelesaikan tiap etape. Juga soal besarnya biaya yang harus
dibayar tiap anggota tim untuk belanja logistik. Selain punya semangat juang
yang tinggi, dia juga ahli dalam merencanakan sesuatu. Kualitas persiapan dan
aksinya seimbang. nah loh, kurang apa lagi?
10.
Luwes
Tapi Efektif
Mempertimbangkan
kondisi alam sebelum bertindak
Pendaki
gunung adalah orang yang terbiasa dengan perubahan. Dia bisa dengan cepat
menyesuaikan diri saat ada perubahan cuaca yang membuat perjalanan terhenti.
Walau mengeluarkan kerangka tenda dan mendirikan tenda itu ribet, tapi dia gak
akan mengeluh saat terpaksa harus nge-camp karena cuaca buruk.
Dia adalah
pribadi yang fleksibel namun di lain sisi juga sangat efektif dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan. Walau harus mengubah ritme perjalanan, bukan
berarti waktu pendakian molor. Dia harus tetap memperhitungkan kondisi logistik
yang kian menipis. Kualitas macam ini nggak dimiliki oleh semua orang. Dan
biasanya, mereka yang bisa dengan luwes membawa diri namun tetap efektif
bekerja adalah mereka yang bisa sukses.
11.
Tidak Mudah Terjebak Kenyamanan
Selalu ingin
memperluas batas kenyamanan
Ketika sudah
mendapat posisi yang mapan, apa yang biasa dilakukan oleh orang kebanyakan?
Menikmati dan berleha-leha, bukan? Masuk kerja- pulang sore – menunggu macet
di mall – membelanjakan uang di cafe yang chic – berharap akhir pekan datang –
kembali menyambangi mall di akhir pekan. Apa iya kamu mau
hidupmu berakhir seperti itu?
Menjalani
hubungan cinta dengan pendaki gunung akan membuatmu belajar untuk terus
memperluas batas kenyamanan. Pendakian mengajarkan mereka bahwa pelajaran
selalu didapat justru dari usaha mengalahkan kesulitan. Mereka akan menantangmu
untuk mengalahkan batas kemampuanmu sendiri. Tanpa kamu sadari, perlahan kamu
juga akan belajar bahwa kenyamanan adalah jebakan yang harus dikalahkan kalau
tidak mau jadi pribadi yang tertinggal.
12.
Bisa
Menerimamu Apa Adanya
Bisa
menerima berbagai karakter anehmu
Mendaki
mempertemukan dia dengan banyak tipe orang dari berbagai latar belakang. Mulai
dari yang kepribadiannya hangat dan oke banget, sampai yang punya kelakuan unik
dan butuh perlakuan khusus. Apalagi diatas gunung konon seseorang akan
benar-benar terlihat kepribadian aslinya. Demi lancarnya perjalanan, dia akan
berusaha menyesuaikan diri dengan karakter orang-orang tersebut.
Sebenarnya
pacaran itu gak ubahnya sebuah pendakian. Demi bisa sukses, kamu harus
pintar-pintar mengatur langkah agar sesuai dengan ritme teman seperjalanan.
Bersama pasangan yang kerap mendaki gunung, kamu gak perlu khawatir dia ilfeel karena kelakuan anehmu. Kamu bisa
dengan bebas menunjukkan dirimu yang sesungguhnya. Dia bisa memahami bahwa
semua orang lahir dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing.
13.
Biasanya,
Mereka Romantis
Garang tapi romantis
Walau
tampangnya gahar, kulitnya hitam karena keseringan terpapar matahari — tapi
hati anak gunung itu lembut dan hangat. Kalau orang lain menghadiahimu
dengan cokelat dan bunga atau boneka lucu, dia akan menghadiahimu foto matahari
terbit atau malah menuliskan namamu di puncak tertinggi yang
mereka datangi. Romantis kan?
14.
Dia Paham
Makna “Rumah” dan “Pulang”
Dia
menghargai orang-orang yang menunggunya di rumah
Seorang
pendaki gunung tahu benar arti hangatnya sebuah rumah. Pada pendakian-pendakian
panjangnya dia sering duduk, memandang bintang dari dataran setinggi 3000 meter
diatas permukaan laut, membayangkan hangatnya rumah yang ditinggalkan. Tidak
jarang rasa rindu ingin pulang jadi kekuatan saat langkahnya sudah sempoyongan
dihadang trek pasir.
Dia akan
menghargai makna “pulang”, “rumah” dan orang-orang yang berada di
dalamnya. Beruntunglah kamu jika pada pelukmu lah dia selalu menemukan
hangatnya rumah yang jadi sumber semangatnya menuntaskan pendakian.
15.
Selalu Gembira dan membawa suasana
Santai
Walau terbiasa hidup dengan
tantangan tapi mereka selalu gembira bahkan bisa merubah suasana jika sedang bersamanyabahkan
terasai lebih santai, kocak tapi bisa bertanggung itulah dia.
Meski
sedang diperhadapkan hal sulit tapi selulu gembira
Setelah
membaca alasan diatas, masih ragu untuk menjadikan pendaki gunung sebagai
pasangan yang layak mendampingimu?
Sumber :
dari berbagai sumber
1 komentar:
yeah that's the fact :) nice
btw kunjungi juga blog ukm kami di http://mapagunadarma.or.id/category/berita/
Posting Komentar