Kamis, 19 Mei 2016

Gunung Latimojong Menjadi Lokasi Kenal Medan 28 Mapala se-Indonesia



Temu Wicara dan Kenal Medan (TWKM) merupakan ajang MAPALA SE INDONESIA berkumpul dengan data kurang lebih 450 Kampus seluruh Indonesia yang akan hadir Asumsi 70% keterwakilan kampus berarti sekitar 315 Kampus, masing-masing kampus akan mengirimkan 4 orang setiap kampus maka kemungkinan jumlah orang yang akan mengikuti perhelatan TWKM tersebut sekitar 1260 orang yang hadir untuk berbagi skill, berbagi pengetahuan satu dengan yang lain seluruh Indonesia.
Kegiatan terbagi menjadi 2 bagian yaitu Temu Wicara (TW) dan Kenal Medan (KM) sekaligus saling mendekatkan kita walau terbatas jarak dan laut dan sebagainyan. perhelatan ini bukan semata mata untuk bertemu saja namun tidak lain untuk bertukar informasi sekaligus transfer knowladge kepada sesama Mapala, Masyarakat, dan Pemangku kepentingan untuk mendukung upaya –upaya Edukasi dalam Lingkup Mapala, Masyarakat serta pembaharuan dalam tata kelola Sumber daya Alam dan Sumber Daya Manusia secara Arif dan Bijak.
Pada 19 Mei 2016, panitia TWKM 28 Mapala se Indonesia usai melakukan audience di beberapa daerah khususnya panitia Kenal Medan (KM) yang baru–baru ini mengunjungi Bupati Enrekang, Drs H Muslimin Bando MPd. Sambutan hangat dan dukungan yang amat sangat luar biasa dari Bupati pun membuat panitia TWKM 28 sangat bersemangat menetapkan Kabupaten Enrekang sebagai Lokasi Kenal Medan devisi Gunung Hutan.
“suatu kehormatan yang sangat besar panitia TWKM 28 Mapala se Indonesia memilih Gunung Latimojong yang merupakan Gunung tertinggi di Sulawesi Selatan sebagai lokasi Kenal Medan (KM). Saya sendiri secara subjektif maupun objektif sangat mendukung hajatan besar Mapala se Indodenesia ini tentunya untuk panitia TWKM 28,” tutur Bupati Muslimin Bando saat audience berlangsung.
Bupati juga menuturkan bahwa”selain dari pemerintah sendiri kita akan melibatkan orlok–orlok organisasi lain yang ada di Enrekang untuk mempermudah kegiatan nantinya, pemerintah pun sudah menyiapkan lima tim bantuan untuk panitia Kenal Medan yang akan menetap di sana.
Kunjungan panitia TWKM 28 Mapala se Indonesia tidak semata–semata untuk melakukan kerja sama seputar TWKM 28, namun secara tidak langsung panitia TWKM 28 akan membantu pemerintah–pemerintah derah terpilih dalam memperkenalkan wisata alam yang ada di tempatnya atau di daerahnya. Daerah–daerah terpilih sebagai lokasi Kenal Medan pun merupakan daerah yang memiliki potensi wisata alam yang sangat baik.

Penulis: Nunung Haerani RBH
sumber: Rakyat Sulsel.com

Temu Wicara dan Kenal Medan (TWKM) merupakan ajang MAPALA SE INDONESIA berkumpul dengan data kurang lebih 450 Kampus seluruh Indonesia yang akan hadir Asumsi 70% keterwakilan kampus berarti sekitar 315 Kampus, masing-masing kampus akan mengirimkan 4 orang setiap kampus maka kemungkinan jumlah orang yang akan mengikuti perhelatan TWKM tersebut sekitar 1260 orang yang hadir untuk berbagi skill, berbagi pengetahuan satu dengan yang lain seluruh Indonesia.
Kegiatan terbagi menjadi 2 bagian yaitu Temu Wicara (TW) dan Kenal Medan (KM) sekaligus saling mendekatkan kita walau terbatas jarak dan laut dan sebagainyan. perhelatan ini bukan semata mata untuk bertemu saja namun tidak lain untuk bertukar informasi sekaligus transfer knowladge kepada sesama Mapala, Masyarakat, dan Pemangku kepentingan untuk mendukung upaya –upaya Edukasi dalam Lingkup Mapala, Masyarakat serta pembaharuan dalam tata kelola Sumber daya Alam dan Sumber Daya Manusia secara Arif dan Bijak.
Pada 19 Mei 2016, panitia TWKM 28 Mapala se Indonesia usai melakukan audience di beberapa daerah khususnya panitia Kenal Medan (KM) yang baru–baru ini mengunjungi Bupati Enrekang, Drs H Muslimin Bando MPd. Sambutan hangat dan dukungan yang amat sangat luar biasa dari Bupati pun membuat panitia TWKM 28 sangat bersemangat menetapkan Kabupaten Enrekang sebagai Lokasi Kenal Medan devisi Gunung Hutan.
“suatu kehormatan yang sangat besar panitia TWKM 28 Mapala se Indonesia memilih Gunung Latimojong yang merupakan Gunung tertinggi di Sulawesi Selatan sebagai lokasi Kenal Medan (KM). Saya sendiri secara subjektif maupun objektif sangat mendukung hajatan besar Mapala se Indodenesia ini tentunya untuk panitia TWKM 28,” tutur Bupati Muslimin Bando saat audience berlangsung.
Bupati juga menuturkan bahwa”selain dari pemerintah sendiri kita akan melibatkan orlok–orlok organisasi lain yang ada di Enrekang untuk mempermudah kegiatan nantinya, pemerintah pun sudah menyiapkan lima tim bantuan untuk panitia Kenal Medan yang akan menetap di sana.
Kunjungan panitia TWKM 28 Mapala se Indonesia tidak semata–semata untuk melakukan kerja sama seputar TWKM 28, namun secara tidak langsung panitia TWKM 28 akan membantu pemerintah–pemerintah derah terpilih dalam memperkenalkan wisata alam yang ada di tempatnya atau di daerahnya. Daerah–daerah terpilih sebagai lokasi Kenal Medan pun merupakan daerah yang memiliki potensi wisata alam yang sangat baik.
Penulis: Nunung Haerani RBH
- See more at: http://rakyatsulsel.com/gunung-latimojong-menjadi-lokasi-kenal-medan-28-mapala-se-indonesia.html?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter#sthash.jk5bTCEx.dpuf
Temu Wicara dan Kenal Medan (TWKM) merupakan ajang MAPALA SE INDONESIA berkumpul dengan data kurang lebih 450 Kampus seluruh Indonesia yang akan hadir Asumsi 70% keterwakilan kampus berarti sekitar 315 Kampus, masing-masing kampus akan mengirimkan 4 orang setiap kampus maka kemungkinan jumlah orang yang akan mengikuti perhelatan TWKM tersebut sekitar 1260 orang yang hadir untuk berbagi skill, berbagi pengetahuan satu dengan yang lain seluruh Indonesia.
Kegiatan terbagi menjadi 2 bagian yaitu Temu Wicara (TW) dan Kenal Medan (KM) sekaligus saling mendekatkan kita walau terbatas jarak dan laut dan sebagainyan. perhelatan ini bukan semata mata untuk bertemu saja namun tidak lain untuk bertukar informasi sekaligus transfer knowladge kepada sesama Mapala, Masyarakat, dan Pemangku kepentingan untuk mendukung upaya –upaya Edukasi dalam Lingkup Mapala, Masyarakat serta pembaharuan dalam tata kelola Sumber daya Alam dan Sumber Daya Manusia secara Arif dan Bijak.
Pada 19 Mei 2016, panitia TWKM 28 Mapala se Indonesia usai melakukan audience di beberapa daerah khususnya panitia Kenal Medan (KM) yang baru–baru ini mengunjungi Bupati Enrekang, Drs H Muslimin Bando MPd. Sambutan hangat dan dukungan yang amat sangat luar biasa dari Bupati pun membuat panitia TWKM 28 sangat bersemangat menetapkan Kabupaten Enrekang sebagai Lokasi Kenal Medan devisi Gunung Hutan.
“suatu kehormatan yang sangat besar panitia TWKM 28 Mapala se Indonesia memilih Gunung Latimojong yang merupakan Gunung tertinggi di Sulawesi Selatan sebagai lokasi Kenal Medan (KM). Saya sendiri secara subjektif maupun objektif sangat mendukung hajatan besar Mapala se Indodenesia ini tentunya untuk panitia TWKM 28,” tutur Bupati Muslimin Bando saat audience berlangsung.
Bupati juga menuturkan bahwa”selain dari pemerintah sendiri kita akan melibatkan orlok–orlok organisasi lain yang ada di Enrekang untuk mempermudah kegiatan nantinya, pemerintah pun sudah menyiapkan lima tim bantuan untuk panitia Kenal Medan yang akan menetap di sana.
Kunjungan panitia TWKM 28 Mapala se Indonesia tidak semata–semata untuk melakukan kerja sama seputar TWKM 28, namun secara tidak langsung panitia TWKM 28 akan membantu pemerintah–pemerintah derah terpilih dalam memperkenalkan wisata alam yang ada di tempatnya atau di daerahnya. Daerah–daerah terpilih sebagai lokasi Kenal Medan pun merupakan daerah yang memiliki potensi wisata alam yang sangat baik.
Penulis: Nunung Haerani RBH
- See more at: http://rakyatsulsel.com/gunung-latimojong-menjadi-lokasi-kenal-medan-28-mapala-se-indonesia.html?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter#sthash.jk5bTCEx.dpuf
Temu Wicara dan Kenal Medan (TWKM) merupakan ajang MAPALA SE INDONESIA berkumpul dengan data kurang lebih 450 Kampus seluruh Indonesia yang akan hadir Asumsi 70% keterwakilan kampus berarti sekitar 315 Kampus, masing-masing kampus akan mengirimkan 4 orang setiap kampus maka kemungkinan jumlah orang yang akan mengikuti perhelatan TWKM tersebut sekitar 1260 orang yang hadir untuk berbagi skill, berbagi pengetahuan satu dengan yang lain seluruh Indonesia.
Kegiatan terbagi menjadi 2 bagian yaitu Temu Wicara (TW) dan Kenal Medan (KM) sekaligus saling mendekatkan kita walau terbatas jarak dan laut dan sebagainyan. perhelatan ini bukan semata mata untuk bertemu saja namun tidak lain untuk bertukar informasi sekaligus transfer knowladge kepada sesama Mapala, Masyarakat, dan Pemangku kepentingan untuk mendukung upaya –upaya Edukasi dalam Lingkup Mapala, Masyarakat serta pembaharuan dalam tata kelola Sumber daya Alam dan Sumber Daya Manusia secara Arif dan Bijak.
Pada 19 Mei 2016, panitia TWKM 28 Mapala se Indonesia usai melakukan audience di beberapa daerah khususnya panitia Kenal Medan (KM) yang baru–baru ini mengunjungi Bupati Enrekang, Drs H Muslimin Bando MPd. Sambutan hangat dan dukungan yang amat sangat luar biasa dari Bupati pun membuat panitia TWKM 28 sangat bersemangat menetapkan Kabupaten Enrekang sebagai Lokasi Kenal Medan devisi Gunung Hutan.
“suatu kehormatan yang sangat besar panitia TWKM 28 Mapala se Indonesia memilih Gunung Latimojong yang merupakan Gunung tertinggi di Sulawesi Selatan sebagai lokasi Kenal Medan (KM). Saya sendiri secara subjektif maupun objektif sangat mendukung hajatan besar Mapala se Indodenesia ini tentunya untuk panitia TWKM 28,” tutur Bupati Muslimin Bando saat audience berlangsung.
Bupati juga menuturkan bahwa”selain dari pemerintah sendiri kita akan melibatkan orlok–orlok organisasi lain yang ada di Enrekang untuk mempermudah kegiatan nantinya, pemerintah pun sudah menyiapkan lima tim bantuan untuk panitia Kenal Medan yang akan menetap di sana.
Kunjungan panitia TWKM 28 Mapala se Indonesia tidak semata–semata untuk melakukan kerja sama seputar TWKM 28, namun secara tidak langsung panitia TWKM 28 akan membantu pemerintah–pemerintah derah terpilih dalam memperkenalkan wisata alam yang ada di tempatnya atau di daerahnya. Daerah–daerah terpilih sebagai lokasi Kenal Medan pun merupakan daerah yang memiliki potensi wisata alam yang sangat baik.
Penulis: Nunung Haerani RBH
- See more at: http://rakyatsulsel.com/gunung-latimojong-menjadi-lokasi-kenal-medan-28-mapala-se-indonesia.html?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter#sthash.jk5bTCEx.dpuf
Temu Wicara dan Kenal Medan (TWKM) merupakan ajang MAPALA SE INDONESIA berkumpul dengan data kurang lebih 450 Kampus seluruh Indonesia yang akan hadir Asumsi 70% keterwakilan kampus berarti sekitar 315 Kampus, masing-masing kampus akan mengirimkan 4 orang setiap kampus maka kemungkinan jumlah orang yang akan mengikuti perhelatan TWKM tersebut sekitar 1260 orang yang hadir untuk berbagi skill, berbagi pengetahuan satu dengan yang lain seluruh Indonesia.
Kegiatan terbagi menjadi 2 bagian yaitu Temu Wicara (TW) dan Kenal Medan (KM) sekaligus saling mendekatkan kita walau terbatas jarak dan laut dan sebagainyan. perhelatan ini bukan semata mata untuk bertemu saja namun tidak lain untuk bertukar informasi sekaligus transfer knowladge kepada sesama Mapala, Masyarakat, dan Pemangku kepentingan untuk mendukung upaya –upaya Edukasi dalam Lingkup Mapala, Masyarakat serta pembaharuan dalam tata kelola Sumber daya Alam dan Sumber Daya Manusia secara Arif dan Bijak.
Pada 19 Mei 2016, panitia TWKM 28 Mapala se Indonesia usai melakukan audience di beberapa daerah khususnya panitia Kenal Medan (KM) yang baru–baru ini mengunjungi Bupati Enrekang, Drs H Muslimin Bando MPd. Sambutan hangat dan dukungan yang amat sangat luar biasa dari Bupati pun membuat panitia TWKM 28 sangat bersemangat menetapkan Kabupaten Enrekang sebagai Lokasi Kenal Medan devisi Gunung Hutan.
“suatu kehormatan yang sangat besar panitia TWKM 28 Mapala se Indonesia memilih Gunung Latimojong yang merupakan Gunung tertinggi di Sulawesi Selatan sebagai lokasi Kenal Medan (KM). Saya sendiri secara subjektif maupun objektif sangat mendukung hajatan besar Mapala se Indodenesia ini tentunya untuk panitia TWKM 28,” tutur Bupati Muslimin Bando saat audience berlangsung.
Bupati juga menuturkan bahwa”selain dari pemerintah sendiri kita akan melibatkan orlok–orlok organisasi lain yang ada di Enrekang untuk mempermudah kegiatan nantinya, pemerintah pun sudah menyiapkan lima tim bantuan untuk panitia Kenal Medan yang akan menetap di sana.
Kunjungan panitia TWKM 28 Mapala se Indonesia tidak semata–semata untuk melakukan kerja sama seputar TWKM 28, namun secara tidak langsung panitia TWKM 28 akan membantu pemerintah–pemerintah derah terpilih dalam memperkenalkan wisata alam yang ada di tempatnya atau di daerahnya. Daerah–daerah terpilih sebagai lokasi Kenal Medan pun merupakan daerah yang memiliki potensi wisata alam yang sangat baik.
Penulis: Nunung Haerani RBH
- See more at: http://rakyatsulsel.com/gunung-latimojong-menjadi-lokasi-kenal-medan-28-mapala-se-indonesia.html?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter#sthash.jk5bTCEx.dpuf
Temu Wicara dan Kenal Medan (TWKM) merupakan ajang MAPALA SE INDONESIA berkumpul dengan data kurang lebih 450 Kampus seluruh Indonesia yang akan hadir Asumsi 70% keterwakilan kampus berarti sekitar 315 Kampus, masing-masing kampus akan mengirimkan 4 orang setiap kampus maka kemungkinan jumlah orang yang akan mengikuti perhelatan TWKM tersebut sekitar 1260 orang yang hadir untuk berbagi skill, berbagi pengetahuan satu dengan yang lain seluruh Indonesia.
Kegiatan terbagi menjadi 2 bagian yaitu Temu Wicara (TW) dan Kenal Medan (KM) sekaligus saling mendekatkan kita walau terbatas jarak dan laut dan sebagainyan. perhelatan ini bukan semata mata untuk bertemu saja namun tidak lain untuk bertukar informasi sekaligus transfer knowladge kepada sesama Mapala, Masyarakat, dan Pemangku kepentingan untuk mendukung upaya –upaya Edukasi dalam Lingkup Mapala, Masyarakat serta pembaharuan dalam tata kelola Sumber daya Alam dan Sumber Daya Manusia secara Arif dan Bijak.
Pada 19 Mei 2016, panitia TWKM 28 Mapala se Indonesia usai melakukan audience di beberapa daerah khususnya panitia Kenal Medan (KM) yang baru–baru ini mengunjungi Bupati Enrekang, Drs H Muslimin Bando MPd. Sambutan hangat dan dukungan yang amat sangat luar biasa dari Bupati pun membuat panitia TWKM 28 sangat bersemangat menetapkan Kabupaten Enrekang sebagai Lokasi Kenal Medan devisi Gunung Hutan.
“suatu kehormatan yang sangat besar panitia TWKM 28 Mapala se Indonesia memilih Gunung Latimojong yang merupakan Gunung tertinggi di Sulawesi Selatan sebagai lokasi Kenal Medan (KM). Saya sendiri secara subjektif maupun objektif sangat mendukung hajatan besar Mapala se Indodenesia ini tentunya untuk panitia TWKM 28,” tutur Bupati Muslimin Bando saat audience berlangsung.
Bupati juga menuturkan bahwa”selain dari pemerintah sendiri kita akan melibatkan orlok–orlok organisasi lain yang ada di Enrekang untuk mempermudah kegiatan nantinya, pemerintah pun sudah menyiapkan lima tim bantuan untuk panitia Kenal Medan yang akan menetap di sana.
Kunjungan panitia TWKM 28 Mapala se Indonesia tidak semata–semata untuk melakukan kerja sama seputar TWKM 28, namun secara tidak langsung panitia TWKM 28 akan membantu pemerintah–pemerintah derah terpilih dalam memperkenalkan wisata alam yang ada di tempatnya atau di daerahnya. Daerah–daerah terpilih sebagai lokasi Kenal Medan pun merupakan daerah yang memiliki potensi wisata alam yang sangat baik.
Penulis: Nunung Haerani RBH
- See more at: http://rakyatsulsel.com/gunung-latimojong-menjadi-lokasi-kenal-medan-28-mapala-se-indonesia.html?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter#sthash.jk5bTCEx.dpuf

Tidak ada komentar: