Rabu, 29 Oktober 2014

TAMAN WISATA ALAM AIR PANAS MANGOLO



Kolaka boleh bangga Punya tempat semenarik Taman Wisata yang terletak tidak jauh dari ibu kota kolaka dimana dalam taman wisata ini kita dapat disuguhkan keindahan alam yang juga tidak kalah dengan tempat lainnya dimana dalam di tempat ini kita bukan hanya dimanjakan dengan pemandang yang begitu indah akan tetapi sangat cocok buat kalian yang senang dengan kegiatan alam terbuka sembari melepas lelah, Camping, panjat tebing Dll.

Kelompok hutan Mangolo, ditunjuk sebagai kawasan Taman Wisata Alam (TWA) berdasarkan surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 142/Kpts-II/1990 tanggal 2 April 1990 seluas 5.200 Ha. Penunjukkan tersebut diawali dengan rekomendasi Gubernur KDH TK I Sulawesi Tenggara Nomor : 522.12/340 tanggal 12 Desember 1986 dan Surat Dirjen PHPA Nomor : 380/DJ-VI/Bin-Prog/1988. Luas kawasan 3.933, 30 hektar dengan Fungsi sebagai taman wisata alam. Keunikan kawasan ini adalah potensi pariwisata dan fenomena keunikan alam yang dimilikinya antara lain sumber air panas, gua alam, air terjunLetak administrasi Propinsi Sulawesi Tenggara Kabupaten Kolaka.
Letak astronomis Bujur 122'35’BT - 122'37’ BT Lintang 03'57’ LS - 03'59’ LS. Status hukum Penunjukkan Nomor SK. 142/Kpts-II/1990 Tanggal SK 2 April 1990 Ditetapkan oleh Menteri Kehutanan. Kondisi fisik kawasan ini mempunyai Deskripsi topografi Keadaan lapangan dengan topografi bergelombang ringan sampai berat, berbukit dan bergunung-gunung dengan kemiringan 5% sampai dengan 30%.

Kondisi yang dominan adalah bergelombang. Tinggi minimum 30 m di atas permukaan laut, Tinggi maksimum 765 m di atas permukaan laut Deskripsi kondisi tanah Jenis tanah Podsolik Coklat, Deskripsi geologi Batuan malihan yang terdiri dari sekis, genes, pilit, kaursit dan sedikit pualam Tipe iklim Schmidt dan Ferguson C, Curah hujan rata-rata tahunan 2000 mm dengan kelembaban 80,3 %, Temperatur 19'C sampai 34'C.
Tipe ekosistem adalah Hutan hujan tropis dataran rendah terdiri dari 2 formasi hutan yaitu hutan primer dengan jenis-jenis berdiameter 50 up antara lain kole (Alphitonia incata), Ondolia (Cananga odorata), kayu besi (Metrosideros vera) dan hutan sekunder yang didominasi oleh jenis-jenis Eha (Castanopsis buruana), rawa (Nauclea sp), dan lain-lain


Air Terjun Mangolo

 

Gua Mangolo
Potensi Wisata

1. Sumber air panas di blok hutan Watumbasi (2 buah), di
    blok hutan Kekea (3 buah). Kegiatan yang dapat
    dilakukan di tempat ini adalah Mandi/berendam,
    Menikmati panorama alam.
2. Gua Alam : Gua Taman Firdaus, Gua Unik dan Gua
    Merana Susur gua (caving). Kegiatan yang dapat
   dilakukan di tempat ini adalah Menikmati panorama alam, penelususan Gua  Vertikal dan Horisontal
3. Air Terjun Liku Wuarau
    Kegiatan yang dapat dilakukan di tempat ini adalah
    Menikmati panorama alam, foto- foto dan mandi menguji adrenalin dengan Refling
4. Air Terjun Atanggao
    Kegiatan yang dapat dilakukan di tempat ini adalah
    Menikmati panorama alam, foto- foto dan mandi menguji adrenalin dengan Refling.
5. Tebing Alam
     Kegiatan yang dapat dilakukan di tempat ini adalah Panjat tebing dll

Aksesibilitas ke kawasan TWA "Mangolo"
Aksesibilitas ke Kawasan TWA "Mangolo"

1. Kendari – Kolaka (± 180 Km) dengan waktu
    tempuh 3,5 –4 jam
2. Kolaka – lokasi (± 7 Km) selama kira-kira 15 menit
    perjalanan, dengan kendaraan umum.


Jenis Flora yang ada di Taman Wisata Alam Mangolo


1. Eha (Castanopsis buruana)
2. Kayu Besi (Metrosideros petiolata)
3. Ondolia (Cananga odorata)
4. Kayu kuku (Pericopsis mooniana)
5. Putat (Barringtonia recemosa)
6. Talas (Alocasia suhirmaniana) Endemic Sulawesi


Beberapa Jenis Fauna yang ada di Taman Wisata Alam Mangolo

1. Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis)
2. Babi hutan (Sus celebensis)
3. Kera hitam (Sulawesi Macaca ochreata)
4. Rangkong Sulawesi (Rhyticeros cassidix)
5. Ayam hutan (Gallus gallus)
6. Nuri Sulawesi (Tanignathus sumatranus)
7. Biawak (Varanus sp)
8. Raja udang (Halcyon coromanda)
9. Merpati Hutan (Ducula aenea)vv
10.Tarsius Sulawesi (Tarsisus Tarsier)
11. Kus-kus (Phalanger Celebensis)
12. Kodok Besar

Sumber : 
Hasil Observasi Mapala USN Kolaka, KSDA Kolaka, dan Berbagai Sumber lainnya

Tidak ada komentar: