Minggu, 22 Desember 2013

MAPALA USN Kolaka Latih Anggota BPBD Kolaka

MAPALA USN Kolaka Latih Anggota BPBD  Kolaka,Kop 

Memasuki musim Pancaroba atau pergantian musim kemarau ke musim hujan, tidak hanya penyakit yang harus diwaspadai, tetapi juga bencana alam yang harus diwaspadai yang datang secara tiba-tiba  dengan tidak mengenal waktu dan tempat.


    Mengingat kabupaten Kolaka merupakan daerah yang rawan terhadap bencana alam seperti gempa, tanah longsor, banjir dan angin puting yang kadang
mengakibatkan kerugian sangat besar baik harta benda, korban jiwa dan tertundanya aktivitas ekonomi masyarakat.
    Olehnya itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Kolaka yang merupakan salah satu instansi yang paling bertanggung jawab terhadap

korban bencana di Kolaka, menyiapkan pasukannya dengan pembekalan latihan evakuasi korban bencana dengan melakukan simulasi pertolongan, di lapangan

Konggoasa akhir pekan lalu.
    Mursalim kepala seksi kedaruratan BPBD Kolaka mengatakan, bahwa pasukan BPBD harus bisa melakukan pertolongan terhadap korban bencana di lapangan.

"Minimal bisa menolong diri sendiri agar tidak menambah korban di lokasi bencana," ungkapnya saat ditemui di Lapangan Konggoasa Sabtu (21/12).
    Apalagi kata dia, peralatan rescue BPBD sudah cukup memadai. "Kita dibantu oleh teman-teman Mapala USN Kolaka melakukan simulasi pertolongan, karena

apa juga gunanya kalau punya banyak alat serta pasukan kalau kemampuan untuk melakukan pertolongan dengan menggunakan alat masih kurang," ujarnya.
    Sementara itu, Santi Lestari salah seorang anggota Mapala Usn Kolaka mengatakan, bahwa simulasi penanggulangan korban bencana alam dimulai dari

pengenalan alat. "Ya sebagaian besar sudah kenal alat-alat SRT seperti tali karmantle, harness, body harnes, carabiner, figur eight, autostop, namun ada juga yang

belum kenal nama alatnya, jadi sebelum digunakan harus dikenali dulu nama alatnya," ungkapnya.
    Usai memperkenalkan alat SRT, baik alat yang digunakan untuk naik (Ascender) maupun alat untuk turun (Descender), para anggota BPBD satu persatu dilatih

menggunakan alat SRT. "Sebanarnya ini hanya merefresh kembali kemampuan teman-teman BPBD, sebab sebelum-sebalumnya sering mereka lakukan kegiatan seperti

ini, jadi kami tidak begitu sulit untuk mengajari penggunaan alat SRT," terangya yang diamini oleh Hastu yang juga merupakan intruktur pada pelatihan BPBD. (m1)

Tidak ada komentar: