MAPALA USN Kolaka Latih Anggota BPBD Kolaka,Kop
Memasuki musim Pancaroba
atau pergantian musim kemarau ke musim hujan, tidak hanya penyakit yang
harus diwaspadai, tetapi juga bencana alam yang harus diwaspadai yang datang secara tiba-tiba dengan tidak mengenal waktu dan tempat.
Mengingat kabupaten Kolaka merupakan daerah yang rawan terhadap
bencana alam seperti gempa, tanah longsor, banjir dan angin puting yang
kadang
mengakibatkan kerugian sangat besar baik harta benda, korban jiwa dan tertundanya aktivitas ekonomi masyarakat.
Olehnya itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten
Kolaka yang merupakan salah satu instansi yang paling bertanggung jawab
terhadap
korban bencana di Kolaka, menyiapkan pasukannya dengan
pembekalan latihan evakuasi korban bencana dengan melakukan simulasi
pertolongan, di lapangan
Konggoasa akhir pekan lalu.
Mursalim kepala seksi kedaruratan
BPBD Kolaka mengatakan, bahwa pasukan BPBD harus bisa melakukan
pertolongan terhadap korban bencana di lapangan.
"Minimal bisa
menolong diri sendiri agar tidak menambah korban di lokasi bencana,"
ungkapnya saat ditemui di Lapangan Konggoasa Sabtu (21/12).
Apalagi kata dia, peralatan rescue BPBD sudah cukup memadai. "Kita
dibantu oleh teman-teman Mapala USN Kolaka melakukan simulasi
pertolongan, karena
apa juga gunanya kalau punya banyak alat
serta pasukan kalau kemampuan untuk melakukan pertolongan dengan
menggunakan alat masih kurang," ujarnya.
Sementara itu, Santi Lestari salah seorang anggota Mapala Usn Kolaka
mengatakan, bahwa simulasi penanggulangan korban bencana alam dimulai
dari
pengenalan alat. "Ya sebagaian besar sudah kenal alat-alat
SRT seperti tali karmantle, harness, body harnes, carabiner, figur
eight, autostop, namun ada juga yang
belum kenal nama alatnya, jadi sebelum digunakan harus dikenali dulu nama alatnya," ungkapnya.
Usai memperkenalkan alat SRT, baik alat yang digunakan untuk naik
(Ascender) maupun alat untuk turun (Descender), para anggota BPBD satu
persatu dilatih
menggunakan alat SRT. "Sebanarnya ini hanya merefresh kembali
kemampuan teman-teman BPBD, sebab sebelum-sebalumnya sering mereka
lakukan kegiatan seperti
ini, jadi kami tidak begitu sulit untuk
mengajari penggunaan alat SRT," terangya yang diamini oleh Hastu yang
juga merupakan intruktur pada pelatihan BPBD. (m1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar